Adalah Ia Yang Menciptakan Segalanya, Yang Awal dari segala
awal. Yang Paling Awal, ada sebelum segala sesuatu dan Yang Paling Akhir,
bahkan ketika segala sesuatu telah binasa. Ia yang tidak didahului oleh apapun
keberadaannya, dan yang tersisa ketika tidak ada lagi apapun.
Betul, Ia yang menciptakanku, makhluk satu di antara jutaan,
milyaran makhluk yang ada dan pernah ada di muka bumi, bahkan mungkin semesta
lain. Aku ditentukan akan diciptakan pada suatu masa tertentu, yang tidak aku
ketahui masa tersebut. Ia yang berkehendak, dan atas kuasa-Nya pula aku ada.
Aku hidup, aku memiliki kehendak pula, mampu bertindak, dan mampu yang lain
sebagaimana Ia menghendakiku, sebagaimana Ia mengaruniaku, mewujudkan aku
sedemikian rupa, sebagai manusia.
Apa aku sebelum lahir? Yang aku ingat hanya hampa, tidak ada
apa-apa. Tidak bernafas, tidak setitik pun ada. Bila satu sel sperma itu adalah
diriku, lalu apa pula ovum itu? Aku adalah gabungan dari keduanya. Jadi bila
salah satu tidak ada, maka itu bukan, atau setidaknya belum, jauh belum menjadi
diriku. Dan yang aku ingat benar-benar hampa. Sama sekali tidak ada sesuatu
apapun. Tidak ingat sedikit pun, aku mungkin belum bisa apa-apa.
Apakah aku sudah menjadi jiwa? Apakah aku sudah dalam bentuk
nyawa?
Siapa yang tahu? Hanya Dia, sekali lagi Dia Yang Paling
Awal.
Bukankah itu luar biasa? Aku, kamu, siapapun di muka bumi
ini tidak akan ada karena diciptakan-Nya. Ia yang memulai, menciptakan remah
kecil di alam semesta, menjadi butiran-butiran yang lalu bergumul menjadi
bintang-bintang, berkobar lantang menerangi semesta, berputar dan melesat dan
sempurna menjadi tempat dimana manusia mampu bertahan, hidup, bernafas dan
beraktivitas seperti adanya kita sekarang.
Lalu kalau semuanya sudah usai, apakah kita akan kembali
merasakan hampa? Kosong sama sekali tidak merasa, tidak hidup, seperti dahulu
ketika sebelum kita ada? Lalu setelah mati, apa yang terjadi kalau bukan hidup
selanjutnya?
Aku manusia dan aku hanya bertanya, jawabannya ada di Ummul
Kitab, sebagaimana selama ini aku percaya dan aku yakin benar adanya. Maka aku
berpasrah pada-Nya, Yang Abadi dan Tidak Mati.
Wallahu A’lam Bishshowab.