Friday, December 25, 2015

Seri Beasiswa LPDP: Beda Afirmasi dan BPI

Halo, pejuang beasiswa! =D


Halo, pejuang beasiswa! =D

Tulisan kedua tentang beasiswa LPDP ini akan menjawab pertanyaan beberapa orang teman yang kebetulan berminat melanjutkan studi lewat beasiswa LPDP. Tepatnya pertanyaan yang satu ini:

Apa sih bedanya Beasiswa Afirmasi sama Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP?

Buat yang sudah pengalaman ubek2 situsnya beasiswa LPDP, pasti sudah paham betul bagian yang mana pertanyaan ini. Di menu laman beasiswa LPDP, ada 2 macam beasiswa yang bikin orang bertanya yaitu afirmasi dan magister-doktor. Lha terus apa bedanya? Ini kudu ambil yang mana?

Sebenarnya, dua beasiswa LPDP ini memang beda. Perbedaan awal dari tujuan masing-masing. Beasiswa Pendidikan Indonesia atau BPI itu diberikan secara umum untuk semua golongan masyarakat, tujuannya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan pendidikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan memang unggul. Kalo afirmasi tujuannya buat menjangkau masyarakat yang seringkali termarjinalkan dan sangat membutuhkan pendidikan tinggi, juga untuk orang-orang yang sudah berjasa mengharumkan nama bangsa dengan macam-macam prestasi.

Dari tujuan itu pula, sasaran penerima kedua beasiswa itu berbeda. Kalau BPI, asalkan kita memang unggul dan memenuhi kriteria penerima beasiswa LPDP entah dari golongan mana pun, bisa lulus (dan ingat, beasiswa LPDP tidak mengenal sistem kuota untuk penerimanya). Jadi jangan heran, pendaftarnya puluhan ribu! Tahun 2015 setidaknya 50.000 pendaftar untuk kategori ini. Takut saingan sama temen sendiri? Jangan khawatir, tidak ada istilah saingan buat seleksi beasiswa LPDP. Yang ada cuma saingan sama diri sendiri. Iya betul, diri sendiri! So be the best version of yourself!

Kalau afirmasi, penerimanya terbatas dari beberapa golongan. Kategori pertama adalah penerima dari daerah 3T, singkatan dari terdepan, terluar dan tertinggal. Jadi LPDP sendiri punya daftar daerah-daerah yang termasuk di kategori 3T ini (http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2015/07/Daftar-Daerah-3T-2015.pdf ). Nah, bagi siapa saja yang memenuhi syarat beasiswa LPDP dan berdomisili atau berasal dari daerah ini berarti masuk ke kategori penerima beasiswa yang satu ini. Kategori kedua berasal dari kelompok masyarakat berprestasi namun miskin secara ekonomi, seperti alumni beasiswa bidikmisi, yang memilih piagam penghargaan, punya banyak prestasi, dengan syarat IPK minimal 3,50. Kategori yang ketiga adalah orang-orang yang memiliki prestasi baik nasional maupun internasional.

Karena masing-masing kategori itu tadi perlu dibuktikan, syarat pendaftaran afirmasi secara birokrasi lebih rumit. Seleksi kedua kategori beasiswa berlangsung bersamaan, meskipun masing-masing pewawancara paham betul mana yang afirmasi dan mana yang BPI. Proses pendaftaran sama dengan BPI yaitu lewat formulir daring di laman beasiswa LPDP. Bedanya untuk afirmasi, ada dokumen-dokumen tambahan seperti surat keterangan tidak mampu, rekening listrik selama 3 bulan, surat keterangan penghasilan, surat domisili atau KTP dengan keterangan penduduk di daerah tertentu, dan dokumen lain yang relevan tergantung dari masing-masing kategori. Eits, jangan sedih dulu, pendaftar beasiswa afirmasi justru dimudahkan dengan rendahnya syarat minimal skor TOEFL untuk bisa lulus seleksi administratif. Kalau BPI mensyaratkan skor TOEFL 500 untuk dalam negeri dan 550 untuk luar negeri, beasiswa Afirmasi hanya membutuhkan skor yang relatif rendah, 400 untuk magister dan doktor dalam negeri serta 450 untuk magister dan doktor luar negeri.

Sebagai gantinya, penerima beasiswa Afirmasi nantinya bakal menjalani yang namanya Pengayaan Bahasa (PB). PB ini pun menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penerima beasiswa. Kalau sekiranya nilainya sudah memenuhi syarat minimal penerimaan di universitas atau sudah diterima (dengan bukti surat penerimaan dari universitas), penerima diperbolehkan tidak mengikuti PB atau berhenti dari jalannya PB. Komponen pembiayaan untuk beasiswa Afirmasi juga sudah mencakup tunjangan biaya hidup selama menjalani PB di kota yang ditentukan. Lokasinya biasanya tergantung LPDP, a.ka rahasia perusahaan.

Persiapan Keberangkatan (PK) yang wajib dijalani semua penerima beasiswa LPDP, meskipun sama untuk afirmasi maupun BPI, tapi berbeda dalam beberapa hal. Penerima BPI bisa langsung mengikuti PK, sedangkan penerima beasiswa afirmasi umumnya harus menunggu PB sebelum bisa mengikuti PK. Kasus khusus untuk penerima beasiswa afirmasi yang sudah memenuhi syarat bahasa, boleh langsung mengajukan PK. Selain itu, pengumuman PK untuk BPI biasanya diberikan 1 minggu setelah pengumuman kelulusan beasiswa. Untuk afirmasi, informasi tentang PB baru diberikan 2 bulan pasca-pengumuman kelulusan, jadi PK untuk afirmasi cenderung mundur beberapa bulan. Soal proses PK, kurang lebih sama baik untuk BPI maupun afirmasi.

Secara garis besar, Afirmasi dan BPI hanya berbeda dari segi penerimanya, syarat bahasa dan keberadaan PB. Tapi intinya, yang namanya perjuangan beasiswa itu tidak ada yang semudah membalikkan telapak tangan. Yang pasti, pontang panting untuk persyaratan itu pastinya tidak bisa terelakkan. Makanya, mari berjuang! =D


There’s no failure in this life, only those who give up too soon.

No comments:

Post a Comment