Halo, pejuang beasiswa! =D

Halo, pejuang beasiswa! =D
Tulisan kedua tentang beasiswa LPDP ini akan menjawab
pertanyaan beberapa orang teman yang kebetulan berminat melanjutkan studi lewat
beasiswa LPDP. Tepatnya pertanyaan yang satu ini:
Apa sih bedanya
Beasiswa Afirmasi sama Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP?
Buat yang sudah pengalaman ubek2 situsnya beasiswa LPDP,
pasti sudah paham betul bagian yang mana pertanyaan ini. Di menu laman beasiswa
LPDP, ada 2 macam beasiswa yang bikin orang bertanya yaitu afirmasi dan
magister-doktor. Lha terus apa
bedanya? Ini kudu ambil yang mana?
Sebenarnya, dua beasiswa LPDP ini memang beda. Perbedaan
awal dari tujuan masing-masing. Beasiswa Pendidikan Indonesia atau BPI itu
diberikan secara umum untuk semua golongan masyarakat, tujuannya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, memberikan pendidikan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan dan memang unggul. Kalo afirmasi tujuannya buat menjangkau
masyarakat yang seringkali termarjinalkan dan sangat membutuhkan pendidikan
tinggi, juga untuk orang-orang yang sudah berjasa mengharumkan nama bangsa
dengan macam-macam prestasi.
Dari tujuan itu pula, sasaran penerima kedua beasiswa itu
berbeda. Kalau BPI, asalkan kita memang unggul dan memenuhi kriteria penerima
beasiswa LPDP entah dari golongan mana pun, bisa lulus (dan ingat, beasiswa LPDP
tidak mengenal sistem kuota untuk penerimanya). Jadi jangan heran, pendaftarnya
puluhan ribu! Tahun 2015 setidaknya 50.000 pendaftar untuk kategori ini. Takut
saingan sama temen sendiri? Jangan khawatir, tidak ada istilah saingan buat
seleksi beasiswa LPDP. Yang ada cuma saingan sama diri sendiri. Iya betul, diri
sendiri! So be the best version of
yourself!
Kalau afirmasi, penerimanya terbatas dari beberapa golongan.
Kategori pertama adalah penerima dari daerah 3T, singkatan dari terdepan,
terluar dan tertinggal. Jadi LPDP sendiri punya daftar daerah-daerah yang
termasuk di kategori 3T ini (http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2015/07/Daftar-Daerah-3T-2015.pdf
). Nah, bagi siapa saja yang memenuhi syarat beasiswa LPDP dan berdomisili atau
berasal dari daerah ini berarti masuk ke kategori penerima beasiswa yang satu
ini. Kategori kedua berasal dari kelompok masyarakat berprestasi namun miskin
secara ekonomi, seperti alumni beasiswa bidikmisi, yang memilih piagam
penghargaan, punya banyak prestasi, dengan syarat IPK minimal 3,50. Kategori
yang ketiga adalah orang-orang yang memiliki prestasi baik nasional maupun
internasional.
Karena masing-masing kategori itu tadi perlu dibuktikan,
syarat pendaftaran afirmasi secara birokrasi lebih rumit. Seleksi kedua
kategori beasiswa berlangsung bersamaan, meskipun masing-masing pewawancara
paham betul mana yang afirmasi dan mana yang BPI. Proses pendaftaran sama
dengan BPI yaitu lewat formulir daring di laman beasiswa LPDP. Bedanya untuk
afirmasi, ada dokumen-dokumen tambahan seperti surat keterangan tidak mampu,
rekening listrik selama 3 bulan, surat keterangan penghasilan, surat domisili
atau KTP dengan keterangan penduduk di daerah tertentu, dan dokumen lain yang
relevan tergantung dari masing-masing kategori. Eits, jangan sedih dulu,
pendaftar beasiswa afirmasi justru dimudahkan dengan rendahnya syarat minimal
skor TOEFL untuk bisa lulus seleksi administratif. Kalau BPI mensyaratkan skor
TOEFL 500 untuk dalam negeri dan 550 untuk luar negeri, beasiswa Afirmasi hanya
membutuhkan skor yang relatif rendah, 400 untuk magister dan doktor dalam
negeri serta 450 untuk magister dan doktor luar negeri.
Sebagai gantinya, penerima beasiswa Afirmasi nantinya bakal
menjalani yang namanya Pengayaan Bahasa (PB). PB ini pun menyesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing penerima beasiswa. Kalau sekiranya nilainya sudah
memenuhi syarat minimal penerimaan di universitas atau sudah diterima (dengan
bukti surat penerimaan dari universitas), penerima diperbolehkan tidak
mengikuti PB atau berhenti dari jalannya PB. Komponen pembiayaan untuk beasiswa
Afirmasi juga sudah mencakup tunjangan biaya hidup selama menjalani PB di kota
yang ditentukan. Lokasinya biasanya tergantung LPDP, a.ka rahasia perusahaan.
Persiapan Keberangkatan (PK) yang wajib dijalani semua
penerima beasiswa LPDP, meskipun sama untuk afirmasi maupun BPI, tapi berbeda
dalam beberapa hal. Penerima BPI bisa langsung mengikuti PK, sedangkan penerima
beasiswa afirmasi umumnya harus menunggu PB sebelum bisa mengikuti PK. Kasus
khusus untuk penerima beasiswa afirmasi yang sudah memenuhi syarat bahasa,
boleh langsung mengajukan PK. Selain itu, pengumuman PK untuk BPI biasanya
diberikan 1 minggu setelah pengumuman kelulusan beasiswa. Untuk afirmasi,
informasi tentang PB baru diberikan 2 bulan pasca-pengumuman kelulusan, jadi PK
untuk afirmasi cenderung mundur beberapa bulan. Soal proses PK, kurang lebih
sama baik untuk BPI maupun afirmasi.
Secara garis besar, Afirmasi dan BPI hanya berbeda dari segi
penerimanya, syarat bahasa dan keberadaan PB. Tapi intinya, yang namanya
perjuangan beasiswa itu tidak ada yang semudah membalikkan telapak tangan. Yang
pasti, pontang panting untuk persyaratan itu pastinya tidak bisa terelakkan.
Makanya, mari berjuang! =D
There’s no failure in this life, only those who give up too soon.
No comments:
Post a Comment